PW 'Aisyiyah Sulawesi Selatan Adakan Rapat Kerja Wilayah

Suasana Forum Rapat Kerja Wilayah PW 'Aisyiyah Sulawesi Selatan
Makassar - Khittah.  Pimpinan wilayah Aisyiyah Sul-Sel menggelar Rapat Kerja Wilayah Majelis Hukum dan Ham dan LPP, Sesulawesi Selatan. Di gedung Serba Guna Aisyiyah (GSA) Sulsel. Rakerwil ini dimulai hari Sabtu tanggal 21 hingga 22 Feberuari 2015.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Sulawesi Selatan dan Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Se Sulawesi Selatan. 
Nurhayati Aziz., SE. M.Si, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan mengatakan bahwa Saya teringat oleh Fatwa KH.Ahmad Dahlan yang mengatakan bahwa Manusia ini hanya hidup sekali yaitu untuk bertaruh. Setelah mati apakah susah atau senangkah? Manusia itu semua mati. Mati perasaannya, Kecuali para ulama yang senantiasa bekerja dengan ikhlas. .

"Partisipasi aisyiyah kita petakkan untuk melanjutkan Fokus Muktamar.  Setelah melaksanakan Program Unggulan Aisyiyah bulan Maret mandatang tepatnya Tanggal 6 Tahun ini" Tambahnya Nurhayati.

Lain halnya ketika Dr. arfah Selaku Pimpinan Pusat Aisyiyah Majelis Hukum dan Ham menyampaikan Pengarahannya bahwa bahwa langah kita adalah bagaimana membuka jaringan seluas-luasnya serta bagiamana  mengadvokasi ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) agar bisa memberi pembelajaran moral fan akhlak lebih dalam.

Salain itu, dirinya juga  menambahkan bahwa kedaerahan harus dibangun. Memperbaiki pemahaman dan kerja sama antar daerah itupun sangat penting. Dimana kita ketahui bahwa UU no 61 tahun 2014 tentang legalitas Aborsi kinin telah di sahkan. Meskipun berlaku pada korban pemerkosaan. Tetapi lebih kanjut kata Arfah yakni meskipun itu berlaku pada korban pemerkosaan namun  tetap saja namanya Aborsi.
"Ditambah lagi Khitan bagi kaum perempuan dianggap sebagai kekerasan seksual saat ini. Jadi, bisa saja dua atau tiga tahun kedepan perempuan-peremouan sudah tidak diizinkan lagi untuk khitan. Padahalah kita ketahui bersama bahwa khitan itu adal sunnah yang wajib bagi perempuan".Tegasnya.

"Olehnya itu, kita Aisyiyah jgn tertinggal oleh informasi. Hal ini seperti ini Aisyiyah perlu diketahui. Dan sesegera mungkin memberi tanggapannya. Agar tidak tertinggal  terkait isu tersebut khususnya kasus perempuan. Saya berharap Rakerwil ini bisa menghidupkan Giroh kita dalam berorganisasi semakin besar. sehingga semangat dakwah kita menjadi terpacu. Ibu-ibu mungki sudah tahu Tingkat percerairan saat ini naik 50% dan yang mengajukan adalah perempuan. Perokok naik 50% dan pemakainya adalah perempuan. Oleh karena itu,  Aisyiyah ini ibrat miniatur kehidupan. Jadi, ketika kita merasa kecil nilai jual apa yang bisa disumbangkang untuk kamum perempuan diseluruh indonesia. Sehingga ia tetap dikenang. Tutupnya semangat. (Rahma Idrus)

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top