INFO PASANG IKLAN
Popular Posts
-
Hadisaputra, M.Si,dan Nurhikmawaty Hasbiah bersama Ketua PWM Sulsel, Dr Muh Alwi Uddin (foto:ist)
-
Opini Oleh : Nur Faizah Anshar Korupsi, sebuah kata yang tentu tak asing lagi bagi kita. Di semua pemberitaan baik media elektronik maup...
-
Aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu, 20 Mei 2015(Foto:fb)
-
Syaharaddin Alrif, S. Sos (Foto : ist) Syaharuddin Alrif akhirnya ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat...
-
Logo Musykom IMM FKIP Unismuh Makassar, Khittah - Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilm...
CB Magazine »
Advertorial
»
IMM dan Konsistensi Gerakan Kemahasiswaan
IMM dan Konsistensi Gerakan Kemahasiswaan
Posted by CB Magazine on Kamis, 21 Mei 2015 |
Advertorial
Aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu, 20 Mei 2015(Foto:fb)
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei kemarin, oleh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tentu adalah hal baru yang patut diapresiasi. Organisasi otonom persyarikatan Muhammadiyah ini merealisasikan janjinya menurunkan massa besar serta melakukan aksi demonstrasi mengepung istana, meminta Jokowi-Jk untuk mundur dari jabatannya.
Dengan tagline Meluruskan Kiblat Bangsa, terlihat ribuan massa kader IMM
memadati sepanjang jalan dari Jl. Menteng Raya 62, Gedung PP Muhammadiyah
hingga depan Istana Negara, Jl Merdeka Barat, Rabu (20/5). Bahkan, massa
tersebut sempat merengsek memasuki istana menerobos hadangan para aparat
keamanan yang menjaga pagar istana.
Aksi besar-besaran IMM ini sebagai
momentum peringatan hari kebangkitan nasional, juga ingin menunjukkan komitmen
sebagai gerakan kemahasiswaan yang konsisten dalam mengawal dan mengadvokasi
kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.
Bagi IMM, Pemerintah sudah
tidak memerhatikan nilai-nilai Pancasila yang berorientasi pada kesejahteraan
rakyat. Tapi Pemerintah lebih ke arah elit politik, dan para korporat asing,
Taufan Korompot, ketua Bidang
Hikmah DPP IMM menjelaskan, bahwa IMM ingin apa yang Jokowi janjikan sebelum
menjadi presiden jangan berhenti pada janji semata, tapi direalisasikan. Selain
itu, lanjut Taufan kebijakan reshuffle kabinet juga tidak akan bisa mengobati
apa yang telah terjadi di Indonesia saat ini.
"Kami menuntut Trisakti
dan Nawacita terealisasi, seperti janjinya sebelum menjadi presiden dulu.
Mereshuffle Menteri saja tak cukup, harus secara keseluruhan. Jadi, intinya,
presiden harus turun, sebelum lebih parah lagi," kata Taufan (vivanews.com).
Sementara Ketua Umum DPP IMM
Benny Pramula menilai, Jokowi tidak pantas lagi melanjutkan kepemimpinannya
sebagai presiden karena tidak bisa mengatasi masalah.
Beberapa permasalahan yang
disorot seperti, pencabutan subsidi BBM, merosotnya nilai tukar rupiah,
memperpanjang izin ekspor PT Newmont dan Freeport, kegaduhan politik,
ketidakpastian hukum, dan terlalu banyak retorika politik penuh kebohongan.
Ia menjelaskan kiblat bangsa
tidak lagi pada nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan tidak berorientasi
kepada kesejahteraan rakyat. "Kami juga meminta revisi UU yang berbau
liberal turunan dari UUD 1945 serta hentikan rezim Jokowi-JK, rezim pencitraan,
penindas rakyat," tegas Beni, (sindonews.com).
IMM adalah salah satu dari sedikit
gerakan kemahasiswaan yang tetap turun melakukan aksi demonstrasi mengecam
rezim berkuasa yang dianggap gagal total. Sebelumnya beberapa gerakan
kemahasiswaan juga sempat menjanjikan aksi yang sama, tetapi batal setelah
menerima undangan diskusi dan makan malam bersama presiden Joko Widodo.
IMM turun aksi selama 3 hari
berturut-turut, tercatat dari tanggal 19-21 Mei 2015. Selain di Jakarta, IMM di
berbagai daerah juga turun menggelar aksi serupa di wilayahnya masing-masing
dengan tuntutan yang sama. IMM juga berjanji bahwa selain aksi 3 hari
berturut-turut ini, dia akan tetap melakukan aksi lanjutan selama pemerintahan
Jokowi-Jk belum lengser atau melakukan perbaikan untuk bangsa. Semoga!
Kasri Riswadi (khittah.com)
Tidak ada komentar: