INFO PASANG IKLAN
Popular Posts
-
Hadisaputra, M.Si,dan Nurhikmawaty Hasbiah bersama Ketua PWM Sulsel, Dr Muh Alwi Uddin (foto:ist)
-
Opini Oleh : Nur Faizah Anshar Korupsi, sebuah kata yang tentu tak asing lagi bagi kita. Di semua pemberitaan baik media elektronik maup...
-
Aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu, 20 Mei 2015(Foto:fb)
-
Syaharaddin Alrif, S. Sos (Foto : ist) Syaharuddin Alrif akhirnya ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat...
-
Logo Musykom IMM FKIP Unismuh Makassar, Khittah - Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilm...
CB Magazine »
Berita
»
Republik Institute - IMM Lauching dan bedah buku melawan kekuasaan
Republik Institute - IMM Lauching dan bedah buku melawan kekuasaan
Posted by CB Magazine on Kamis, 21 Mei 2015 |
Berita
Pembacaan Puisi Perjuangan oleh Esye Yusuf Lapimen setelah penyerahan buku sebagai simbol perlawanan disela - sela lauching dan bedah buku " Melawan Kekuasaan" di Universitas Hasanuddin (18/5/2015) |
Kegiatan ini dihadiri oleh dekan Fakultas Hukum Unhas,pimpinan lembaga cipayung plus kota Makassar,aktivis kampus se kota Makassar.Ada pun pembedah dalam kegiatan ini yaitu Dr. Aswar Hasan(Akademisi) dan Andi Muh Ilham(Komisioner KIP Sulsel). Sebelum di adakan bedah buku, diadakan penyerahan buku pada pimpinan lembaga sebagai simbol perjuangan dan di lanjutkan dengan pembacaan puisi perjuangan oleh sastrawan muda Muhammadiyah, Esye yusuf Lapimen.
Dalam pemaparan penulis, Fajlurrahman Jurdi menggatakan bahwa tidak ada lagi bagaian yang betul-betul bersih. Sebab pada pradator dan pengusaha naga terus mencari celah untuk melakukan tranksaksi misalnya pengaturan pasal. Olehnya itu.kekuasan hari ini harus dilawan namun bukan dengan kontak senjata akan tetapi perlawan dengan sikap bijak dan cerdas terhadap penguasa yang berkuasa.
Tidak jauh berbeda yang disampaikan oleh oleh Dr. Azwar Hasan selaku akademik menyapaikan di depan peserta bahwa buku melawan kekuasaan membawa pada uforia aktifis kampus 96, 97, 98, 99 sehgingga hari ini memang perlu direfresh kembali melalui buku adinda fajrurrahman jurdi.sehingga perlu saya sampaikan bahwa jangan menjadi manusia setengah jadi, caranya perbanyak membaca, menulis,bersikusi, dan kalau perlu berdemonstrasi. Ujarnyaam
Sebelum menutup penyampaiannnya Azwar juga menyampaiakn beberapa point yaitu kekuasaan sebagai refleksi sosial harus selalu dikontrol dengan memahami realitas sosial, kedua realitas sosial ini dapat melahirkan kesadaran sosial, dan ketiga kesadaran sosial adalah social responbility yang berorentasi pada masa depan masyarakat.(RpB)
Tidak ada komentar: