SMP Muhammadiyah 1 Makassar, Sekolah yang Rumah Siswa


Pencapaian keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya oleh siswa dalam proses penuntunan segala kekuatan kodratnya melalui pendidikan, sudah harus menjadi prioritas pencapaian sekolah di era ini. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus menjadi tempat yang selalu dirindukan oleh siswanya. Sekolah juga harus berhasil membuat siswa merasakan bahwa sekolahlah yang menjadikan dirinya menjadi senyata-nyatanya manusia.
Gedung Sekolah yang Saat Ini Sedang Direnovasi
Konsep sekolah selamat dan bahagia yang merupakan gagasan lama Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia, Ki Hadjar Dewantara inilah yang terus diupayakan untuk diwujudkan oleh SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Di sekolah ini, guru-guru berbaris di pintu gerbang sekolah untuk menyambut siswa sebelum memasuki kelas. “Alhamdulillah, Saya dan guru-guru di sini selalu berlomba-lomba datang lebih awal untuk menyambut siswa sebelum masuk kelas. Ini juga untuk menegakkan kedisiplinan dan untuk menunjukkan bahwa guru memang patut dijadikan teladan”, tukas Husain A.R. S.Pd., M.Pd.I, Kepala SMP Muhammadiyah 1 Makassar.
 Sekolah ini menerapkan sistem jam belajar seharian penuh (full day) yang dimulai pukul 07.00—16.00. Oleh karena itu, sekolah berusaha menyediakan ruang belajar yang nyaman, fasilitas yang lengkap, dan juga kegiatan-kegiatan ekstralurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, seperti Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, olah raga futsal dan sepak bola, kesenian tari dan grup vokal, Keterampilan pembuatan hasta karya, seni beladiri Tapak Suci, IPM, KIR, PMR, Mading, English Meeting Club, tim Olimpiade Sains, dai/penceramah dan  Paskibra yang kesemuanya telah berhasil mengharumkan nama sekolah di ajang-ajang lomba.  
SMP Muhammadiyah 1 Makassar yang berdiri sejak tahun 1948 ini juga tetap mencerminkan diri sebagai sekolah Muhammadiyah. Mata pelajaran Agama Islam dan Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab tetap diajarkan samapai kelas IX. ”Sekolah ini juga merupakan pelaksana dakwah dan juga lembaga pengaderan Muhammadiyah. Hizbul Wathan dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang merupakan ortom Muhammadiyah, kami wajibkan untuk diikuti oleh seluruh siswa. Selain itu, kami selalu mengundang orang tua siswa, kepala sekolah dasar selingkung kami, dan masyarakat sekitar sekolah untuk mengikuti pengajian, silaturahim atau pun pelatihan-pelatihan. Ini untuk dakwah sekaligus sebagai sarana sosialisasi,” ujar Bapak Kepala Sekolah.
Husain A.R. berharap sekolah dan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah dapat bekerja lebih aktif dalam mengawal dan mengembangkan sekolah yang sudah sejak kepemimpinan Kepala Sekolah Bapak Drs. M. Nurdin Massi, M.Pd.I menjadi unggulan Dikdasmen PP Muhammadiyah. Beliau juga berharap warga dan pimpinan-pimpinan Muhammadiyah lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah ketimbang sekolah-sekolah lain, terlebih pada sekolah swasta lainnya. “Muhammadiyah juga punya sekolah-sekolah yang mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan lain. Terkhusus SMP Muhammadiyah yang terakhir sudah berakreditasi tipe A dan selalu berupaya menjadikan sekolah seperti rumah bagi siswa.” (Fikar)










Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top