INFO PASANG IKLAN
Popular Posts
-
Hadisaputra, M.Si,dan Nurhikmawaty Hasbiah bersama Ketua PWM Sulsel, Dr Muh Alwi Uddin (foto:ist)
-
Opini Oleh : Nur Faizah Anshar Korupsi, sebuah kata yang tentu tak asing lagi bagi kita. Di semua pemberitaan baik media elektronik maup...
-
Aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu, 20 Mei 2015(Foto:fb)
-
Syaharaddin Alrif, S. Sos (Foto : ist) Syaharuddin Alrif akhirnya ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat...
-
Logo Musykom IMM FKIP Unismuh Makassar, Khittah - Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilm...
CB Magazine »
Tokoh
»
Profesionalisme Kader Muhammadiyah
Profesionalisme Kader Muhammadiyah
Posted by CB Magazine on Selasa, 16 Desember 2014 |
Tokoh
Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K), M.Med. Ed.
dr. Budu |
Sejak mahasiswa, dr. Budu telah
dikenal sebagai seorang yang suka berorganisasi. Ketika menginjakkan kaki di FK
Unhas tahun 1985, dia langsung bergabung dengan IMM. Menurutnya, cara
perekrutan IMM kala itu begitu ramah dan berkesan. Sebagai mahasiswa yang
berasal dari daerah dengan kemampuan ekonomi yang pas-pasan, Budu dibimbing
oleh senior IMM dengan penuh kekeluargaan, baik melalui Study Club, bimbingan agama, maupun mendapat pinjaman buku. Baginya
itu adalah suatu hal yang tidak pernah bisa dilupakan. “Karakter yang tertanam
dalam diri saya, terbangun karena tempaan proses dan kaderisasi di IMM,”
tegasnya.
Dokter spesialis mata ini mengikuti
proses kaderisasi berjenjang di IMM hingga menjadi Instruktur. Ia menjadi peserta
Darul Arqam Dasar (DAD) tahun 1985, lalu mengikuti Darul Arqam Madya (DAM) dan Latihan
Instruktur (LI). Ia pernah memimpin Komisariat IMM FK Unhas pada periode
1986-1987. Banyak terobosan yang dilakukannya selama menjadi ketua komisariat,
IMM di eranya, tahun 1986-1993 menjadi organ mahasiswa yang sangat diminati. “Karena
IMM, pada waktu itu mahasiswa perempuan di Unhas dari malu karena berjilbab,
menjadi malu karena tidak berjilbab,” kenangnya.
Memang Budu senang membangun
relasi, memperbanyak teman dan
berorganisasi. Sewaktu kuliah di Jepang, Ia menjadi inisiator berdirinya
organisasi mahasiswa Islam Jepang Hokuriku
Scientific Forum (HSF), Prefectures Kanazawa-Toyama-Fukui, Japan, 1999-2001
dan dia sendiri sebagi ketua pertama. Sampai sekarang pun ia tetap berkiprah di
berbagai organisasi. Tercatat sebagai Ketua Dewan Keluarga Masjid Bukit Baruga Antang
Makassar (Tahun 2004-2008), Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 7 Makassar (tahun
1987-2011), Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI)
Sulawesi-Selatan (Tahun 2010-sekarang), Anggota Perhimpunan Pemerhati
Pendidikan Kedokteran Indonesia (PERPIPKI) sejak tahun 2011 sampai sekarang.
Ia sempat mengajar selama tiga
tahun di SMA Muhammadiyah yang terletak di jalan Muhammadiyah. Perjalanan karier
profesionalnya diawali setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran di
Universitas Hasanuddin, ia lalu diangkat menjadi dosen tetap di Fakultas
kedokteran Unhas pada tahun 1995. Sejak diangkat menjadi dosen, ia pernah
tercatat sebagai Koordinator Pendidikan (KPM), Bag. I.K Mata Fak. Kedokteran Unhas, 2002-2005. Kepala
Lab.Bioteknologi Kedokteran, Pusat PKP, Univ. Hasanuddin, 2004-2008, Sekertaris
Program Studi Biomedik, Pascasarjana S2, Univ. Hasanuddin, 2004-2007, Sekertaris
Medical Education Unit (MEU), Fak. KedokteranUnhas, 2004- 2005., Ketua Medical
Education Unit (MEU), Fak. KedokteranUnhas 2006-2010, Kepala Bagian Pendidikan
Kedokteran (BPK), Fak. Kedokteran Unhas, 2008-2010, Dekan FK Unismuh Makassar
2008-2011 (Penugasan), Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Unhas 2010-2014. Wakil Rektor IV Universitas
Hasanuddin 2014-2018.
Berkat profesionalismenya, bapak tiga orang anak ini telah menerima banyak penghargaan.
Pernah meraih The best papers of the 7th
Alumni Award, Ophthalmology Alumni, Toyama Medical and Pharmaceutical
University, Toyama, Japan pada 2 December 2001, Pemenang Proposal Riset
Unggulan Terpadu (RUT) X, Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia
(Menristek), tahun 2003-2004, The 2nd best paper of
ophthalmologist contest, Indonesia Ophthalmology Association, tahun
2008, PiagamTandaKehormatan dari
Presiden RI, Satya Lecana Karya Satpa 10 tahun pengabdian, Kepres RI no.
35/TK/2010, Tanggal 10 Agustus 2010, serta Penerimaan Jabatan Guru Besar, IlmuKesehatan
Mata, dalam Rapat Senat Terbuka Universitas Hasanuddin, 19 Desember 2013.
Sebagai kader Muhammadiyah, dr.
Budu punya harapan terhadap organisasi yang pernah turut menempanya. “Sekarang
adalah era global. Muhammadiyah adalah organisasi besar, oleh karena itu untuk
tetap besar, Muhammadiyah ke depan sudah harus mengarungi dunia global,
terbuka, mengikuti arus perkembangan dengan tetap mempertahankan prinsip nilai
Muhammadiyah itu kapan dan dimanapun berada,” harapnya. (Kasri/Hadi)
Tidak ada komentar: