Spirit Islam Berkemajuan Berkibar di UMI dan UIT

Narasumber Menyampaikan Materi dalam Dialog Kebangsaan dengan tema "Merawat demokrasi kita, Bagaimana Seharusnya Mahasiswa?"
Islam berkemajuan adalah spirit yang Dimiliki Muhammadiyah dan ortom - ortomnya. Begitu pun dengan ikatan mahasiswa Muhammadiyah,ortom yang bergerakn dalam dunia kemahasiswaan ini kembali mengibarkan panji panji kebesarannya di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas indonesia timur (UIT). Karena pada dasarnya dakwah IMM tak terbatas pada kampus Muhammadiyah saja.
Hal ini ditandai dengan Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Komisariat (PIKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Indonesia Timur (UIT) di rangkaikan dengan dialog Kebangsaan dengan Tema: Merawat Demokrasi Kita, Bagaimana Seharusnya Mahasiswa?” Yang diadakan pasa tanggal 2 Juni 2015 di Gedung Serba Guna Aisyiyah Sulawesi Selatan.
Pengukuhan sebagai pengurus ini disaksikan oleh  beberapa lembaga diatarnya Kesatuan Aksi Mahasisawa Muslim Indonesia (KAMMI), Persatuan Mahasiswa Tau Siana’kan (PMTS) dan PIKOM IMM itu sendiri ada UNHAS, UNISMUH, UIN, dan UNM.
Tak sekedar pengukuhan, acara ini dirangkaikan dengan dialog kebangsaan yang membincang strategi merawat demokrasi kita. Turut hadir sebagai narasumber Dr. Usman Lonta,M.Si (anggota DPRD Sulsel), Abd Rahmat Nur (pimpinan Semen Tonasa), Zainuddin (Direktur Program HPCred ) dan Supratman Yusbi Yusuf (pimen) (redaktur pelaksana radar makassar).
"Haram hukumnya anak muda Muhammadiyah menggadaikan idealismenya seperti aktivis lain yg bisa dibungkam hanya karena ajakan makan malam" jelas Abdul rahmat Nur
Usman Lonta menekankan bahwa perlunya mahasiswa berperan aktif dalam mengawal kebijakan - kebijakan khususnya di legislatif, jangan hanya ingin simpel langsung diwujudkan tapi pahami dulu mekanismenya.
Dialog ini diakhiri dengan pembacaan puisi "jangan jadi tidak jelas" oleh supratman yusbi yusuf sebagai pelengkap closing statemennya yang mengatakan bahwa saatnya mahasiswa harus berjuang lewat tulisan.

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top