INFO PASANG IKLAN
Popular Posts
-
Hadisaputra, M.Si,dan Nurhikmawaty Hasbiah bersama Ketua PWM Sulsel, Dr Muh Alwi Uddin (foto:ist)
-
Opini Oleh : Nur Faizah Anshar Korupsi, sebuah kata yang tentu tak asing lagi bagi kita. Di semua pemberitaan baik media elektronik maup...
-
Aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu, 20 Mei 2015(Foto:fb)
-
Syaharaddin Alrif, S. Sos (Foto : ist) Syaharuddin Alrif akhirnya ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat...
-
Logo Musykom IMM FKIP Unismuh Makassar, Khittah - Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilm...
CB Magazine »
Baru
,
Berita
,
Kabar Muktamar
»
Sejumlah Tokoh Mulai Menguat Dalam Muktamar Muhammadiyah
Sejumlah Tokoh Mulai Menguat Dalam Muktamar Muhammadiyah
Makassar-KHITTAH. Sejumlah tokoh mulai menguat sebagai kandidat ketua umum untuk menggantikan Prof Dr M Din Syamsuddin dalam Muktamar Ke-47 Muhammadiyah yang akan digelar di Makassar pada 3-7 Agustus 2015.
Hal ini mengemuka pada kegiatan Workshop Registrasi Online Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-47 yang diikuti perwakilan Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) se Indonesia di Unisversitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, kemarin, Ahad (11/01/2015).
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Najib Hamid MSi, disela-sela workshop mengungkapkan bahwa ada tiga tokoh yang menguat sebagai kandidat ketua umum dalam Muktamar Ke-47 Muhammadiyah mendatang.
Tiga tokoh yang disebutkan adalah Prof Dr Syafiq A Mughni (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Dr Haedar Nashir (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Dr Abdul Mu'thi (Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah).
Sementara itu, Ketua MPM PWM Sulsel Husni Yunus menyebut nama mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqaddas.
Dosen Unismuh Makassar ini mengatakan mengemukanya nama Busyro cukup beralasan. Selain kapasitasnya sebagai kader sangat baik, dia juga disebut model kader yang meniti jenjang dari bawah. Bahkan pendidikannya di institusi Muhammadiyah. “Selain itu darah ulama juga mengalir padanya sehingga memang pantas jika namanya disebut-sebut,” ujar Husni.
“Selain populer sebagai pimpinan KPK, Busyro juga pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) selama dua tahun. Ayah tiga anak itu juga pernah duduk sebagai anggota pimpinan pusat Muhammadiyah sejak 1985 sampai 1990,” Tambahnya.
Selain itu, nama lain yang juga disebut Husni adalah Hajrianto Tohari serta Ketua PWM Sulsel, Dr. Muh Alwi Uddin.
Najib Hamid menjelaskan bahwa pemilihan ketua umum Muhammadiyah menggunakan sistem pemilihan formatur 13 berdasarkan penyaringan dari 39 nama yang berasal dari sidang tanwir. Penetapan ketua umum adalah hak progretik formatur 13 yang terpilih nantinya.
Terkait persiapan muktamar yang menyisakan waktu beberapa bulan lagi, Najib berharap agar panitia benar-benar menyiapkan lokasi yang menjadi tempat muktamar, penginapan, dan tempat mandi.
"Sejauh ini selama di Makassar saya melihat masih banyak yang perlu dibenahi, semarak belum terlalu terlihat termasuk gedung Muktamar yang akan digunakan juga belum selesai, harapan kami PWM dari provinsi lain semoga waktu tujuh bulan yang tersisa ini mampu dimanfaatkan untuk membenahi semuanya," jelasnya. (Antara/Fajar/Kr)
Ket. Foto: khittah.com
Hal ini mengemuka pada kegiatan Workshop Registrasi Online Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-47 yang diikuti perwakilan Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) se Indonesia di Unisversitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, kemarin, Ahad (11/01/2015).
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Najib Hamid MSi, disela-sela workshop mengungkapkan bahwa ada tiga tokoh yang menguat sebagai kandidat ketua umum dalam Muktamar Ke-47 Muhammadiyah mendatang.
Tiga tokoh yang disebutkan adalah Prof Dr Syafiq A Mughni (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Dr Haedar Nashir (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Dr Abdul Mu'thi (Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah).
Sementara itu, Ketua MPM PWM Sulsel Husni Yunus menyebut nama mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqaddas.
Dosen Unismuh Makassar ini mengatakan mengemukanya nama Busyro cukup beralasan. Selain kapasitasnya sebagai kader sangat baik, dia juga disebut model kader yang meniti jenjang dari bawah. Bahkan pendidikannya di institusi Muhammadiyah. “Selain itu darah ulama juga mengalir padanya sehingga memang pantas jika namanya disebut-sebut,” ujar Husni.
“Selain populer sebagai pimpinan KPK, Busyro juga pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) selama dua tahun. Ayah tiga anak itu juga pernah duduk sebagai anggota pimpinan pusat Muhammadiyah sejak 1985 sampai 1990,” Tambahnya.
Selain itu, nama lain yang juga disebut Husni adalah Hajrianto Tohari serta Ketua PWM Sulsel, Dr. Muh Alwi Uddin.
Najib Hamid menjelaskan bahwa pemilihan ketua umum Muhammadiyah menggunakan sistem pemilihan formatur 13 berdasarkan penyaringan dari 39 nama yang berasal dari sidang tanwir. Penetapan ketua umum adalah hak progretik formatur 13 yang terpilih nantinya.
Terkait persiapan muktamar yang menyisakan waktu beberapa bulan lagi, Najib berharap agar panitia benar-benar menyiapkan lokasi yang menjadi tempat muktamar, penginapan, dan tempat mandi.
"Sejauh ini selama di Makassar saya melihat masih banyak yang perlu dibenahi, semarak belum terlalu terlihat termasuk gedung Muktamar yang akan digunakan juga belum selesai, harapan kami PWM dari provinsi lain semoga waktu tujuh bulan yang tersisa ini mampu dimanfaatkan untuk membenahi semuanya," jelasnya. (Antara/Fajar/Kr)
Ket. Foto: khittah.com
Tidak ada komentar: