Ajak Kaum Perempuan Menjadi Uswah, Berbuat Untuk Sesama

Nurhayati Azis
Profil Tokoh : Nurhayati Azis, S.E., M. Si.

Spirit Nyai Walidah memang tidak pernah luntur. Para penerusnya sebagai aktivis perempuan selalu bermunculan dengan spirit baru. Salah satunya adalah Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sulawesi Selatan, Nurhayati Azis.

Dia adalah Akademisi Univesitas Muslim Indonesia (UMI) dan Ketua Badan Pimpinan Harian (BPH) Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Makassar. Meraih gelar Sarjana Fakultas Ekonomi UMI, dan melanjutkan pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini ibu dari empat anak ini sedang dalam penyelesaian studi doktoralnya di UMI.

Hingga saat ini, Nurhayati telah berkiprah di lingkungan organisasi perempuan selama 25 tahun. Sejak di IPMawati, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan sekarang ‘Aisyiyah, tentu bukanlah waktu yang singkat. Akan tetapi, inilah bukti riil akan konsisitensinya sebagai aktivis perempuan. Baginya, mendedikasikan diri di ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah adalah kebahagiaan tersendiri, karena melalui itulah dia akan tetap aktif berbuat untuk sesama.

Mengenai posisi perempuan dalam dakwah, baginya, yang diutamakan adalah prinsip keteladanan. Sebuah prinsip yang juga sangat ditekankannya kepada kader ‘Aisyiyah yang lain pada posisinya sebagai ketua PWA. “Keteladanan secara totalitas, baik pribadi, social, dan juga keteladanan secara profesional. Kita ke depankan contoh, bukan sekadar menyampaikan, tapi harus menjadi uswahtun hasanah,” katanya.

‘Aisyiyah pun menurutnya banyak memiliki mubalig perempuan. Mereka tersebar tidak hanya dalam internal ‘Aisyiyah tetapi juga merambah ke yang lain, di masyakarakat pada umumnya. Kiprah dakwah Aisyiyah selain dalam bentuk tablig juga dalam bentuk program pembinaan di masyarakat.. Ada program TB care, komunitas untuk pencegahan penyakit Tuberculosis, serta adapula program pembinaan perempuan untuk kesehatan reproduksi (kesprok). Hal ini untuk membuat perempuan tahu akan kondisi reproduksinya.

Terkait kiprahnya sebagai Ketua BPH Pesantren Ummul Mukminin, Nurhayati menjelaskan bahwa Ummul adalah sekolah kader satu-satunya amal usaha milik PW ‘Aisyiyah Sulsel. “Tentu saja amanah orang tua santri adalah hal yang harus diutamakan,” katanya.

Membawa Ummul berkemajuan, Nurhayati bertekad untuk membawa Ummul Mukminin ke arah yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, langkah pasti pembangunan sarana dan peningkatan kualitas adalah kebijakan unggulannya “Segala sesuatunya perlu dipersiapkan. Usaha membangun Ummul adalah revitalisasi secara totalitas,”  jelasnya.

Selain itu,  untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik, dengan intensif dilakukan pelatihan untuk pembinaan dan pengelolaan manajeman yang unggul. Visi Ummul Mukminin adalah lahirnya santriwati yang intelektual dan mandiri. Alumni diharapkan kompoten dengan profesionalismenya serta mampu menjadi uswah bagi lingkungannya. “Dari Ummul kita menaruh harapan, alumni Ummul adalah  penerus masa depan.  Maka pembinaan sejak dini adalah keharusan bagi’ Aisyiyah,” tuturnya.

Selain Ummul, dia juga berharap pada Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), terkhusus pada kader putri. Dia mengajak kembali ke rumah besar ‘Aisyiyah. melanjutkan dakwah persyarikatan. “Tak ada kata berhenti berbuat bagi kemaslahatan umat dan kemanusiaan, menjadi contoh untuk anak-anak kita, juga kepada masyarakat pada umumnya,” tutup Nurhayati yang juga Bendahara Koalisi Kependudukan dan Pembangunan Sulsel ini. (Kasri)

Foto : Kasri R./khittah.com

Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top