Narasumber dalam Seminar Beasiswa2015
    KHITTAH - Enrekang, Melui Beasiswa Bidik Misi ini diharapakan tidak ada lagi siswa yang mengeluh punya prestasi tidak bisa melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya, program pendidikan ini diperuntukan untuk bagi mereka yang tidak mampu dan memiliki prestasi, program unggulan dari pemerintah ini di nilai efektif melahirkan lulusan sarjana yang hebat. (3/4) seminar yang dilaksnaknan diaula gedung halal centre mendapatkan respon yang sangat postif, terbukti dengan hadirnya sejumlah siswa dan siswi dari sekolah SMU Se Kabupaten Enrekakang dan juga beberama Mahasiswa dari berbagai kampus yang ada dikabupaten Enrekang.  
    Dalam seminar ini panitia akan mendatangkan sejumlah narasumber dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Awardee LPDP, diantaranya Prof.DR.Ir.Muh.Hatta Patta, M.Si selaku guru besar Universitas Muslim Indonesia DR.Ir.Abd.Rasyid Djalil.M (Wakil Rektor III Unhas, Rezki Hendarta, S.Pd  penerima beasiswa LPDP 2015 Berau Amerika Ahmadi Muhammad Nur Lisensi STFIn Promotor  Australia Award Schoolarsip. Para peserta nantinya akan mendapatkan informasi mengenai beasiswa baik di dalam ataupun di luar negeri.
    Acara seminar ini juga akan dikemas dengan konsep yang unik yakni menggunakan konsep sharing yang bertujuan untuk menjalin komunikasi yang dinamis antara pembicara dan peserta. Kegiatan ini terlaksana dengan hadirnya peserta sebanyak 300 peserta dari sekolah dan perguruan tinggi yang ada dikabupaten Enrekang
    Dalam mencari beasiswa sejak lulus Sekolah Menengah Atas dan kerena kegigihan dan keberhasilan menembus tes yang dilakukan pemberi beasiswa beliau melanjutkan studi di Salah satu perguruan tinggi pasca sarjana yang ada di Australia”. Papar Hatta Selaku Guru Bersar Universitas Muslim Indonesia( UMI Makassar)
    Hatta Menambahkan Beberapa hal yang sebelum mencari tempat studi terlebih dahulu untuk melihat universitas yang dituju, situasi kota dimana universitas tersebut berada dan bidang penelitian yang dijalani oleh calon Professor pembimbing. Hal ini sangat mudah dilaksanakan saat ini mengingat informasi-informasi tersebut dapat dilihat dalam laman yang berkaitan. Tidak kalah penting adalah kemampuan bahasa asing dan kepercayaan diri.
    “Pembicara seminar nantinya akan berbagi wawasan dan pengalaman dengan peserta mengenai bagaimana seluk beluk dari beasiswa. Selain itu para peserta nantinya juga akan mengetahui standar minimal dan syarat-syarat agar bisa mendapatkan beasiswa serta mengetahui bagaimana persaingannya agar kedepannya lebih termotivasi,” ujar Firman, Ketua Panitia  
    Para peserta sangat antusias dalam mengikuti seminar, banyak pertanyaan yang diajukan kepada Empat pemateri hingga dilanjutkan pada sesi istirahat. Antusiasme peserta ini sangat menggembirakan bagi kita, hal ini mengindikasikan bahwa keinginan untuk studi di luar negeri sangat diidam-idamkan oleh civitas akademika di Kabupaten Enrekang.

    Acara ditutup dengan memgundi dorprice berupa beasiswa ke Luar negeri dan dimenangkan oleh beberapa perwakilan dari sekolah di Kabupaten Enrekang (Erul)



    Logo IPM
    KHITTAH - Enrekang, Pelatihan Kader Taruna Melati I (TM I) Ikatan Pelajar MuhammadiyahKabupaten Enrekang (3/6). Acara yang digelar di Aula SMA Muhammadiyah Enrekang dengan mengangkat tajuk Spirit Keilmuan Untuk Gerakan Pelajar Yang Berkemajuan tersebut diikuti oleh sejumlah sekolah Muhammadiyah yang ada di kota Enrekang

    “IPM dan seluruh organisasi otonom persyarikatan untuk tetap menjadi kader Muhammadiyah yang sejati. Yakni dengan menekankan bahwa  kader sejati Muhammadiyah adalah mereka yang meletakkan Muhammadiyah diatas segala-galanya”.Demikian disampaikan Mardan Selaku Nahkoda Muhammadiyah Kabupaten Enrekang 

    Sementara Ketua Umum PD IPM Kabupaten Enrekang Furqan Ramli menegaskan bahwa kepemimpinan IPM kedepannya akan fokus untuk mendampingi, memberdayakan dan mencerdaskan pelajar ditanah air”.Furqan Menambahkan Sebagai organisasi kepemudaan yang meraih predikat terbaik se-ASEAN IPM terus dituntut untuk meningkatkan prestasinya dengan menggalakan gerakan pelajar yang berkemajuan yang tentunya sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah dan terus memberikan kebanggaan bagi bangsa dan Persyarikatan.

    Penyambutan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam rangka peresmian gedung Iqra di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar (7/6/2015)

    Fasilitator desain penyusunan rencana aksi komunitas, Budi Santosa saat memandu peserta di Aula Bahagia, Jl Buru Makassar, Sabtu, 06 Juni 2015.

    Narasumber Menyampaikan Materi dalam Dialog Kebangsaan dengan tema "Merawat demokrasi kita, Bagaimana Seharusnya Mahasiswa?"
    Islam berkemajuan adalah spirit yang Dimiliki Muhammadiyah dan ortom - ortomnya. Begitu pun dengan ikatan mahasiswa Muhammadiyah,ortom yang bergerakn dalam dunia kemahasiswaan ini kembali mengibarkan panji panji kebesarannya di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas indonesia timur (UIT). Karena pada dasarnya dakwah IMM tak terbatas pada kampus Muhammadiyah saja.
    Hal ini ditandai dengan Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Komisariat (PIKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Indonesia Timur (UIT) di rangkaikan dengan dialog Kebangsaan dengan Tema: Merawat Demokrasi Kita, Bagaimana Seharusnya Mahasiswa?” Yang diadakan pasa tanggal 2 Juni 2015 di Gedung Serba Guna Aisyiyah Sulawesi Selatan.
    Pengukuhan sebagai pengurus ini disaksikan oleh  beberapa lembaga diatarnya Kesatuan Aksi Mahasisawa Muslim Indonesia (KAMMI), Persatuan Mahasiswa Tau Siana’kan (PMTS) dan PIKOM IMM itu sendiri ada UNHAS, UNISMUH, UIN, dan UNM.
    Tak sekedar pengukuhan, acara ini dirangkaikan dengan dialog kebangsaan yang membincang strategi merawat demokrasi kita. Turut hadir sebagai narasumber Dr. Usman Lonta,M.Si (anggota DPRD Sulsel), Abd Rahmat Nur (pimpinan Semen Tonasa), Zainuddin (Direktur Program HPCred ) dan Supratman Yusbi Yusuf (pimen) (redaktur pelaksana radar makassar).
    "Haram hukumnya anak muda Muhammadiyah menggadaikan idealismenya seperti aktivis lain yg bisa dibungkam hanya karena ajakan makan malam" jelas Abdul rahmat Nur
    Usman Lonta menekankan bahwa perlunya mahasiswa berperan aktif dalam mengawal kebijakan - kebijakan khususnya di legislatif, jangan hanya ingin simpel langsung diwujudkan tapi pahami dulu mekanismenya.
    Dialog ini diakhiri dengan pembacaan puisi "jangan jadi tidak jelas" oleh supratman yusbi yusuf sebagai pelengkap closing statemennya yang mengatakan bahwa saatnya mahasiswa harus berjuang lewat tulisan.


    Hadisaputra, M.Si,dan Nurhikmawaty Hasbiah bersama Ketua PWM Sulsel, Dr Muh Alwi Uddin (foto:ist)


    KHITTAH.Makassar--
    Jean Bernard Carrasco, Minister Counsellor Development  Cooperation at Department Affairs and Trade, dari pemerintah Australia melakukan kujungan di Rumah sakit Siti Khadijah I Makassar, Jl RA Kartini, Makassar, Senin, (01/06).

    Kujungan tersebut dalam rangka evaluasi Penyelenggaraan program Kesiapsiagaan Rumah sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana atau Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED) sebagai program kerjasama Lembaga Penaggulanagan bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR). Dalam kunjungan itu, Bernard carrasco didampingi Hendrik dan Domonic Morice, sebagai partnership Manajer serta diterima oleh Wakil Ketua LPB PP Muhammadiyah yang juga Koordinator Nasional Program Rahmawati Husain, Program Manajer Corona Rintawan, Wakil Ketua Muhammadiyah Sulawesi Selatan Mustari Bosra, serta manajemen HPCRED pusat maupun Area Makassar.

    Bernard Carrasco menjelaskan kehadirannya di Makassar adalah berkat kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia. Dia juga mengungkapkan bahwa di Australia masyarakat muslim terdiri dari 500.000 penduduk yang berasal dari seluruh penjuru dunia, sehingga komunikasi Australia dengan masyarakat Muslim terjalin cukup baik. Hal ini pula yang mendasari pihaknya untuk menjalin kemitraan dengan Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam di Indonesia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan.

    Selama berada di Rumah sakit Siti Khadijah I, Bernard beserta rombongan melakukan pengecekan terhadap fasilitas dan tenaga serta sumber daya manusia (SDM) rumah sakit.

    “Saya sangat berterima kasih atas kerjasama ini, dan besar harapan saya semoga ini dapat dilanjutkan,” terang Bernard pasca mengelilingi rumah sakit.

    Lebih lanjut kata Bernard, selain program kesiapsiagaan rumah sakit dan masyarakat untuk bencana, pemerintah Australia juga berencana untuk membuat program baru yang sasarannya di bidang pendidikan.

    Sementara itu Mustari Bosra, Wakil ketua Muhammadiyah Sulawesi selatan mengungkapkan apresiasinya terhadap program HPCRED, karena melalui program tersebut memicu perkembangan lembaga penaggulangan bencana (LPB) Muhammadiyah hingga ke daerah-daerah. (kr)


Top